Selamat siang para pembaca , hari ini saya kembali mengupdate blog saya berupa suatu post yang sebenarnya ditulis untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah saya , di sini saya akan menjelaskan tentang apa yang saya tangkap di mata kuliah SIstem Basis Data mudah-mudahan tulisan saya ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian :)
STUDI KASUS SISTEM INFORMASI
A. Pendahuluan
Latar belakang penulis menulis makalah ini adalah penulis ingin menganalisis penerapan sistem basis data pada studi kasus yang dipilih yakni sistem informasi untuk kemudian penulis akan membuat beberapa penelitian kedepannya lalu mengambil kesimpulan dari analisis tersebut.
B. Definisi Sistem Basis Data
Basis Data adalah kumpulan dari berbagai data/informasi yang saling berhubungan satu sama lain, disimpan di dalam perangkat keras (komputer) secara sistematis sehingga dapat diolah menggunakan perangkat lunak.
Dari definisi dua kata yang berhubungan di atas maka kesimpulannya
definisi dari sistem basis data adalah :
SISTEM BASIS DATA adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
C. Komponen Sistem Basis Data
Lebih
lanjut lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat
komponen-komponen utama sebagai berikut:
DATA
Data tersimpan secara terintegrasi dan dipakai secara bersama-sama
Ciri-ciri data dalam basis data :
Data disimpan secara terintegrasi (integrated)
Basis data merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda, yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant)
Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared)
Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda
HARDWARE
Perangkat keras yang digunakan dalam mengelola suatu basis data
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data berupa:
Peralatan untuk penyimpanan basis data, yaitu secondary storage (harddisk, disket, flash disk, CD)
Peralatan input (keyboard, scanner, kamera digital) dan output (printer, layar monitor)
Peralatan komunikasi data (ethernet card, modem)
SOFTWARE
Perangkat lunak perantara antara pemakai dengan data fisik. Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data physik pada basis data.
Software pada sistem basis data dapat berupa:
Database Management System (DBMS), yang menangani akses terhadap basis data, sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail
Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur
USER
Sebagai pemakai sistem
Pemakai database dibagi atas 3 klasifikasi, yaitu:
Database Administrator (DBA), yaitu:
Orang/team yang bertugas mengelola sistem basis data secara keseluruhan
Programmer, yaitu:
Orang/team yang bertugas membuat program aplikasi yang mengakses basis data, dengan menggunakan bahasa pemrograman, seperti Clipper, VB, Oracle baik secara batch maupun online untuk berinteraksi dengan komputer
End-user, yaitu:
Orang yang mengakses basis data melalui terminal, dengan menggunakan query-language atau program aplikasi yang dibuatkan oleh programmer
DBMS (Database Management System)
Database
Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun
sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam
pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan
menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna
sesuai dengan kebutuhan.
DBMS
merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data. Untuk merinteraksi dengan
DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh
perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang
di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS.
D.Tujuan Sistem Basis Data
1. Mencegah data redudancy dan inkonsisten
2. Mempermudah dalam melakukan akses terhadap data
3. Mempertimbangkan data isolation
4. Mencegah concuren access anmaly
5. Mempertimbangkan masalah keamanan data
6. Mempertimbangkan masalah integritas
E. Studi
Kasus
Seorang
programmer diminta oleh seorang direktur di salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang penjualan pulsa untuk membuat sebuah sistem informasi pulsa berbasis
web. Sang direktur menginginkan agar sistem informasinya tersebut dapat berfungsi dengan baik terutama di bagian basis data. Oleh , karena itu ia meminta pada sang programmer agar sistem informasinya bisa menjaga integrasi , keamanan serta keakuratan di bidang basis data. Sang programmer pun menyanggupi keinginan direktur tersebut dan dalam beberapa bulan ia menyelesaikan pembuatan sistem informasi tersebut. Dia menggunakan DBMS berbasis Oracle untuk memenuhi keinginan sang direktur yang ingin menguatkan bagian basis datanya. Saat ditanya sang direktur menanyakan kenapa ia memilih DBMS Oracle dibandingkan yang lain dia mengungkapkan alasannya , yakni :
1. Pada Oracle terdapat fasilitas
klien-server, sehingga dapat diakses oleh banyak user dalam suatu waktu secara
bersamaan.
2. Ukuran Database besar dan terdapat
pengaturan space. Umumnya, perusahaan besar biasanya menggunakan media penyimpanan besar untuk menampung
trafik data yang besar.
3. Oracle memberikan perlindungan
terhadap kelangsungan data dalam perusahaan sehingga apabila terjadi crash pada
salah satu server database, maka tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
4.
User dapat melakukan akses data dalam suatu tabel secara bersamaan, lebih cepat
dan lebih akurat.
5. Proses manipulasi data dapat berjalan
dengan lancar.
7. Oracle dapat meningkatkan
fleksibilitas jaminan security sampai pada row-level security. Hal ini akan
membuat aplikasi kita menjadi semakin aman sewaktu kita melakukan transaksi
melalui Internet.
8. Oracle memungkinkan kita untuk
melihat status data kita mundur beberapa waktu sampai batas yang kita tentukan, sehingga
apabila terjadi kesalahaan data pada waktu yang lalu, maka kita dapat melakukan
koreksi tanpa harus melakukan database recovery.
F. Penerapan Sistem Basis Data
- Integritas data , suatu
sistem informasi tentu harus ditunjang dengan kemampuan untuk menjaga integrasi
data agar tidak terjadi ketidakakuratan pada sistem informasi tersebut. Pada
Oracle pembuatan sekuen, trigger , fungsi , prosedur dan lain-lain menjamin
terjaganya integrasi data pada sistem informasi
- Concurrency , telah disebutkan bahwa Oracle
mempunyai fitur multiuser , namun hal tersebut bisa menjadikan inkonsistensi
data pada sistem informasi tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan concurrency
untuk mengatasi masalah tersebut.
- Transaksi , sistem
informasi harus bisa menjaga data-data di dalamnya dari kehilangan atau
kerusakan dengan menggunakan metode transaksi , Pada Oracle kita bisa melakukan
metode tersebut dengan penggunaan fungsi commit , rollback , lock dan
sebagainya
- Keamanan Data ,
tentu saja suatu sistem informasi harus dilengkapi dengan keamanan data untuk
menghindari ancaman dari pihak luar seperti hacker , virus , malware dan sebagainya.
Apalagi jika sistem informasi itu ditujukan untuk suatu perusahaan yang sudah
terkenal. Caranya dengan memakai bahasa pemrograman tertentu untuk membuat suatu kode untuk mencegah ancaman tersebut.
G. Kesimpulan
Penggunaan sistem basis data ternyata sangat penting jika diimplementasikan pada suatu sistem informasi , selain untuk meningkatkan kualitas sistem tersebut. Keamanan data-data yang ada di dalamnya akan terjadi jika menggunakan metode-metode dari sistem basis data itu sendiri, dan Oracle adalah aplikasi yang sejauh ini sangat baik dalam hal keamanan data.
Referensi
No comments:
Post a Comment